Konservasi dengan Alpukat
24 May 2022HITI Dorong Kiprah Ilmuwan Perempuan Ilmu Tanah
24 May 2022Hakikat Tradisional Ilmu Tanah Ilmu tanah itu bermula dari sekumpulan pengalaman sederhana dalam lingkungan masyarakat perdesaan yang serba sederhana pula. Kemudian dia beruntung dipungut dan dipelihara dalam lingkungan keningratan ilmu pengetahuan yang serba angker dan berwibawa di kota-kota agung, seperti Berlin, Paris, London, dan Moskwa.?
Akhirnya ilmu tanah menemukan dirinya di alam luas berupa hutan belantara, padang rumput, gurun, rawa, pegunungan tinggi dan lembah ngarai, berbekal kecendekiaan kebangsawanan ilmu pengetahuan. Panjang dan berliku-liku nian perjalanan yang harus ditempuh si bungsu ini untuk mencapai harkat diri sejajar dengan ilmu-ilmu kealaman yang lain yang sudah jauh lebih tua.?
Bak orang muda yang pandai berguru kepada orang tua dan orang tua yang pandai mewariskan ilmunya kepada orang muda. Terbawa dari sejarah pertumbuhannya, secara tradisional ilmu tanah merupakan ilmu kealaman yang terikat erat pada budidaya tanaman.? Sampai sekarang pun ilmu tanah diajarkan dalam lingkungan pertanian.
Selama tanaman dibudidayakan pada tanah, selama itu pula pertanian memerlukan ilmu tanah. Memang ada budidaya tanaman tanpa tanah (soil less culture, hydroponics), bahkan sudah ada badan khusus yang membinanya, yaitu International Working Group on Soilless Culture berkedudukan di Wageningen, dan pada tahun 1976 telah menyelenggarakan konggresnya yang ke 4.?
Namun demikian sampai sekarang peranannya masih terbatas sekali. Teknik ini terutama diterapkan pada tanaman hias di kantor atau di rumah, disamping digunakan pada beberapa tanaman hortikultura dan florikultura di rumah kaca komersial. Untuk waktu panjang mendatang kebutuhan pangan tetap akan dicukupi pada pertanian dengan tanah.
Apalagi kebutuhan lain seperti kayu, karet, minyak nabati, dan teh. Maka secara tradisional bidang kesuburan tanah menjadi bagian ilmu tanah yang terpenting dari segi kehidupan masyarakat. Bahkan dalam pengertian orang awam, ilmu tanah adalah ilmu kesuburan tanah. Maka dari itu penelitian tanah yang bersifat ‘murni’ baik dalam bidang kimia tanah, fisika tanah, mikrobiologi tanah maupun dalam genesis dan klasifikasi tanah, langsung ataupun tidak akan dijabarkan menjadi hukum, kaidah atau gatra kesuburan tanah.
Konsekuensinya ialah, bahwa penyuluhan ilmu tanah pun semata-mata ditujukan kepada para petani dan perusahaan-perusahaan pertanian.* Catatan: Dikutip dari Pidato Pengukuhan Guru Besar Dalam Ilmu Tanah Pada Fakultas Pertanian UGM. Diucapkan di depan rapat Senat Terbuka UGM pada hari Selasa Tanggal 19 oktober 1982
Oleh : Tejoyuwono Notohadiprawiro